Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi merupakan hari penting bagi seluruh umat muslim di dunia1. Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW diperkirakan para ahli mulai dirayakan setelah 300 tahun kematian Rasulullah setiap tanggal 12 Rabiul Awal1. Berdasarkan catatan sejarah, peringatan Maulid Nabi berasal dari kelompok masyarakat Arab tradisional1.
Sejarah Awal Peringatan Maulid Nabi Muhammad diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-101. Peringatannya dimulai sejak era Dinasti Fatimiyah, sebuah kerajaan yang dahulu berlokasi di antara Afrika Utara (Mesir) dan Timur Tengah1. Orang pertama yang merayakan Maulid Nabi adalah seorang raja dari Dinasti Fatimiyah bernama Raja al-Muiz Li Dinillah1.
Peringatan Maulid Nabi secara meriah pertama kali dilakukan oleh Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kaukabri ibn Zainuddin Ali bin Baktakin1. Ia diketahui menggelontorkan dana mencapai 300.000 dinar untuk bersedekah di peringatan Maulid Nabi1.
Namun, setelah Dinasti Fatimiyah berakhir dan digantikan oleh Dinasti Ayyubiyah, peringatan Maulid Nabi kembali dilaksanakan1. Cara peringatan Maulid Nabi pada Dinasti Ayyubiyah sangat berbeda dengan peringatan dinasti sebelumnya. Dinasti Ayyubiyah memperingati Maulid Nabi dengan lebih megah dan dalam jangka waktu lama1.
Di Indonesia sendiri, sejarah Maulid Nabi Muhammad berkembang di tangan Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi2. Perayaan tersebut dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam2